Selasa, 30 Januari 2018

PENGARUH INFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS TERHADAP PARU-PATU

PENGARUH INFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
TERHADAP PARU-PATU

A.    Taksonomi, Morfologi, Fisiologi serta Ekologi Mycobacterium Tuberculosis
Description: Image result for mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosa (TBC) (Wikipedia, 2010). Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).
Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis.
§  Kingdom           : Bacteria
§  Filum                 : Actinobacteria
§  Ordo                  : Actinomycetales
§  Upaordo            : Corynebacterineae
§  Famili                : Mycobacteriaceae
§  Genus                : Mycobacterium
§  Spesies              : Mycobacterium tuberculosis
Adapun bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2 – 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan (Wikipedia, 2010).
Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam. Mycobacterium tuberculosis cenderung lebih resisten terhadap faktor kimia dari pada bakteri yang lain karena sifat hidrofobik permukaan selnya dan pertumbuhan bergerombol. Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora serta dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP, dengan kandungan lipid kira-kira setinggi 60% (Simbahgaul, 2008). Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik.
B.     Inveksi Mycobacterium Tuberculosis pada Paru-paru
Description: Image result for mycobacterium tuberculosis
Tuberculosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Apabila seseorang sudah terpapar dengan bakteri penyebab tuberculosis akan berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau produktivitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga yang bertempat tinggal serumah, dan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit tuberkulosis jaringan pang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %) (Hiswani M.Kes, 2010).
Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru (Anonim b, 2010).

1.      Gejala Umum (Sistemik)
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
§  Penurunan nafsu makan dan berat badan.
§  Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
§  Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
§  Sumber: Anonim b, 2010

2.      Gejala Khusus (Khas)
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah (Anonim b, 2010)
Pemeriksaan pertama terhadap keadaan umum pasien mungkin ditemukan konjungtiva mata atau kulit yang pucat karena anemia, suhu demam (subfibris), badan kurus atau berat badan menurun. Tempat kelainan lesi TB yang perlu dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila dicurigai infiltrat yang agak luas, maka akan didapatkan perkusi yang redup dan auskultasi nafas bronkial. Akan didapatkan juga suara nafas tambahan berupa ronkhi basah, kasar, dan nyaring. Tetapi bila infiltrat ini diliputi oleh penebalan pleura, suara nafasnya menjadi vesikular melemah.
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:
§  Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
§  Pemeriksaan fisik.
§  Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
§  Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
§  Rontgen dada (thorax photo).
§  Uji tuberkulin.
Penyakit tuberculosis memiliki beberapa variasi jenisnya. Adapun jenis-jenis dari penyakit tuberculosis tersebut adalah:
§  Tuberculosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
§  Tuberculosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
§  Tuberculosis pada sistem saraf
§  Tuberculosis pada organ-organ lainnya
§  Tuberculosis millier
Tuberculosis paru adalah tuberculosis yang menyerang jaringan paru, tidak termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu Tuberkulosis Paru BTA positif dan Tuberkulosis Paru BTA negatif (Avicenna, 2009)
Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain. Berdasarkan tingkat keparahannya, TB Ekstra Paru dibagi menjadi 2 yaitu : tuberculosis ekstra paru ringan seperti misalnya adalah TB kelenjar limfe, pleuritis eksudatif unilateral, tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar adrenal serta  tuberculosis ekstra paru berat, misalnya adalah meningitis, milier, perikarditis, peritonitis, pleuritis eksudatif dupleks, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kencing dan alat kelamin (Avicenna, 2009).
Dalam kasus TBC terdapat beberapa tipe penderita yang ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Adapun beberapa tipe penderita tersebut yaitu: kasus baru adalah dimana penderita tersebut belum pernah diobati dengan OAT (Obat Anti Tuberculosis) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis harian) (Avicenna, 2009).
Kambuh (relaps) adalah penderita TB yang sebelumnya pernah mendapatkan terapi TB dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif (Avicenna, 2009).
Pindahan (transfer in) adalah penderita TB yang sedang mendapatkan pengobatan disuatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita tersebut harus membawa surat rujukan/pindahan (FORM TB 09) (Avicenna, 2009).
Kasus berobat setelah lalai (pengobatan setelah default/drop-out) adalah penderita TB yang kembali berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif setelah putus berobat 2 bulan atau lebih. (Avicenna, 2009).
Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke-5 atau lebih atau  penderita BTA negative, rontgen positif yang menjadi BTA positif pada akhir bulan ke-2 pengobatan. (Avicenna, 2009).

Semua penderita lain yang tidak memenuhi persyaratan tersebut diatas merupakan tipe yang lain. Termasuk dalam kelompok ini adalah kasus kronik (adalah penderita yang masih BTA positif setelah menyelesaikan pengobatan ulang dengan kategori 2) (Avicenna, 2009). 

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN PEROKOK PASIF

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN
PEROKOK PASIF

Pernahkah anda merokok? Tahukah anda merokok dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan sistem pernapasan? Bagaimana dampak merokok terhadap sistem pernapasan?
Merokok tidak hanya berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok (perokok pasif). Banyak pakar kesehatan yang membuat pernyataan bahwa perokok pasif memiliki resiko mendapatkan penyakit berbahaya tiga kali lebih besar daripada perokok aktif. Pernyataan ini tentu saja tidak berarti bahwa perokok pasif sebaiknya menjadi perokok aktif agar resiko mendapatkan penyakit menurun. Namun, hal ini justru harus dijadikan perhatian bagi perokok aktif bahwa bahaya dari perilaku merokok mereka ternyata bisa menjangkiti keluarga tercinta. Bagaimana perokok pasif bisa mendapatkan dampak yang lebih berbahaya walaupun mereka tidak merokok secara langsung?
Pakar kesehatan mengklaim bahwa dari 100 persen bahaya dari asap rokok, hanya 25 persen yang dirasakan oleh perokok aktif mengingat adanya filter pada ujung batang rokok. Sementara itu 75 persen sisa bahaya justru didapatkan oleh perokok pasif karena terpapar asap rokok secara langsung. Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif memiliki setidaknya 4000 senyawa kimia berbahaya layaknya sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya. Dengan menghirup berbagai senyawa kimia berbahaya, maka perokok pasif tentu saja berpotensi mendapatkan penyakit-penyakit yang mengerikan.
Perokok pasif tentu berpotensi mendapatkan penyakit yang berhubungan dengan gangguan pernafasan layaknya asma atau kanker paru-paru. Asma, sulit, bernafas, hingga batuk berkepanjangan beresiko didapatkan para perokok pasif. Disamping itu, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh asap rokok yang tidak sengaja dihirup perokok pasif. Sebuah data bahkan menunjukkan bahwa 20-30 persen penderita kanker paru-paru di dunia ternyata adalah perokok pasif. Selain itu, perokok pasif juga beresiko mendapatkan serangan jantung atau stroke secara mendadak karena darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih lengket dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah.

Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkinya AIDS.
Hal ini dikarenakan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru.
Adapun tiga bahan utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut.
Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah besar nikotin sangat berbahaya, misalnya 20-50 mg nikotin dapat menyebabkan pernapasan terhenti. Pengaruh lainnya adalah dapat menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan dapat menyebabkan ketagihan.
Karbon monoksida, adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok mengandung CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas (daya ikat) CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin. Akibatnya, bila manusia menghirup udara yang mengandung CO dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan darah kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen. Akhirnya dapat mengakibatkan kematian karena darah hanya mengikat CO dalam bentuk COHb. Efek selanjutnya dapt menyebabkan jaringan pembuluh darah menyempit dan mengeras yang akhirnya dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Bila karbon monoksida digabung dengan nikotin dapat mengakibatkan para perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Tar, merupakan komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin jika tetesan-tetesan cairannya dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan 10-30 mg tar. Tar dapat menyebabkan risiko terhadap timbulnya kanker (karsinogenik).
Selain 3 bahan utama tersebut, dalam asap rokok juga mengandung zat-zat kimia berbahaya lainnya seperti hidrogen sianida, senyawa hidrokarbon, amonia, keton, aldehida, benzopiren, kadmium, dan fenol.

Jenis Paparan
Asap rokok memiliki efek yang sama pada sistem pernapasan tidak peduli bagaimana tertelan. Pengguna tembakau sendiri menghirup asap utama melalui asap rokok dan bekas di udara. Bernapas dengan sejumlah asap rokok akan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Orang dewasa dan anak-anak dapat menghirup udara asap rokok, dan wanita hamil dapat menularkan ke bayi mereka yang sedang berkembang. Partikel beracun yang menempel pada pakaian dan rambut perokok dapat mencemari lingkungan dalam ruangan debu. Anak-anak sangat rentan terhadap partikulat ini.
Efek pada Respirasi
Iritasi tenggorokan dan bronkial terjadi karena menghirup pertama atau bekas asap rokok. Seiring waktu, bronkus dan paru-paru perokok menjadi timbul bekas luka. Masalah kesehatan seperti bronkitis kronis dan emfisema dapat membatasi respirasi. Ini penghalang bernapas mencegah oksigen yang cukup masuk aliran darah ke jantung. Aterosklerosis akibat merokok juga dapat mempersempit pembuluh darah paru yang membawa darah beroksigen ke jantung. Hal ini semakin mengurangi jumlah oksigen yang dipompa ke seluruh tubuh.
Efek pada Imunitas
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 karsinogen. Dosis harian menimbulkan risiko perokok untuk kanker sistem pernapasan, hingga kemungkinan terkena kanker paru-paru 20 kali lebih besar dari normal. Merokok diketahui menyebabkan kanker mulut, laring, tenggorokan, dan paru-paru darah.
Identifikasi
Gejala iritasi sistem pernafasan dari pertama atau asap rokok termasuk batuk, mengi, dahak dan sesak napas. Penurunan pernapasan dapat diindikasikan dengan sering infeksi seperti bronkitis akut dan pneumonia. Bronkitis kronis ditandai dengan “batuk harian perokok”.
Peringatan
Karena masalah kesehatan pernapasan datang perlahan-lahan, orang yang terkena asap rokok mungkin tidak mencari pengobatan sampai penyakit serius telah dikembangkan. Bronkitis kronis dan emfisema, yang keduanya dapat menyebabkan kematian, juga dapat menyebabkan gagal jantung dan kondisi cardiopulmonary yang berpotensi fatal lainnya.
Sistem pernafasan yang akan menerima dampak akibat asap rokok antara lain :
Efek Merokok Terhadap Mulut, Laring dan Faring
Gas panas dan partikular yang dihirup saat merokok dapat menghisap jaringan dan selaput lendir yang terdapat pada mulut, laring dan faring. Daerah ini mengalami iritasi yang terus menerus akibat merokok dan penggunaan tembakau dapat membuat suara serak, batuk dan mengi karena peradangan.
Hasil laporan dari National Institutes of Health, asap rokok mengandung lebih dari 60 senyawa penyebab kanker. Ahli bedah umum AS telah menghubungkan dengan kanker mulut, laring dan faring akibat penggunaan tembakau.
Efek Merokok Terhadap Bronkus
Pengaruh Rokok Terhadap Sistem PernafasanBahan kimia dan partikular dari penggunaan tembakau berlanjut ke bronkus, saluran udara yang menuju paru-paru. Asap rokok mempengaruhi fungsi silia, bulu-bulu kecil yang berperan untuk membersihkan puing-puing agar saluran udara tetap bersih. Bila silia rusak dan tidak berfungsi lagi, kelebihan lendir dan benda asing dapat menyumbat ruang bronkus.
American Lung Association (ALA) menghubungkan bahwa gejala bronkitis kronis timbul untuk mengkompensasi masalah kesehatan ini. Seringnya batuk dan pengusiran dahak menunjukan sebagai gejala pertama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Efek Merokok Terhadap Kesehatan Paru-Paru
Alveoli pada paru-paru yang terkena asap rokok akan kehilangan fungsinya dalam mentranformer oksigen ke darah. Tahap kedua dari COPD ini adalah timbulnya emfisema yang ditandai dengan sesak nafas dan kesulitan saat menghembuskan nafas, menurut catatan ALA.

Efek dari merokok juga berpengaruh terhadap pembuluh darah paru. Penggunaan tembakau dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah, bila arteri pembuluh darah antara paru-paru dan jantung terkena dampak dari asap rokok dapat menyebabkan aritma atau gangguan irama jantung, gagal jantung, gagal ginjal,  pembekuan darah dan emboli paru, yang semuanya bisa berakibat fatal.

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN TERHADAP SISTEM PERNAPASAN

DAMPAK KEBAKARAN HUTAN TERHADAP SISTEM PERNAPASAN

Dampak asap kebakaran hutan bagi kesehatan cukup mengganggu, terutama pada paru dan pernapasan. “Ada delapan masalah kesehatan bagi masyarakat, akibat kabut asap karena kebakaran hutan," kata Tjandra Yoga Aditama, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Jumat (14/3/2014).  Delapan masalah kesehatan tersebut sebagai berikut:
1.    Dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta memicu reaksi alergi, peradangan, dan mungki juga infeksi.
2.    Kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK, dan lainnya. 
3.    Kemampuan kerja paru menjadi berkurang, dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas. 
4.    Bagi yang berusia lanjut dan anak-anak, mereka yang punya penyakit kronik dengan daya tahan tubuh rendah, serta wanita yang sedang hamil, akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. 
5.    Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.
6.    Keenam, secara umum berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
7.    Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi, juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih, dan makanan yang tidak terlindungi. 

8.    Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dan lainnya penyebab penyakit (agent), dan buruknya lingkungan.

TEKS PERSUASIF

TUGAS PENGAYAAN BAHASA INDONESIA

TEKS PERSUASIF




Description: C:\Users\HP\Pictures\LOGO\SMP Negeri 1 Batanghari.png




DISUSUN OLEH :
NAMA                 : DARA PERMATA
KELAS                : VIII-2
NO. ABSEN        : 09 (SEMBILAN)
DIBUAT              : 31 JANUARI 2018
DIKUMPUL       : 2 FEBRUARI 2018








DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KAB. LAMPUNG TIMUR
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BATANGHARI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

TEKS PERSUASIF

A.    Pengertian
Suatu teks yang isinya berupa ajakan atau membujuk pemabacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di dalam teks tersebut.

B.     Ciri-ciri
Teks persuasif memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini:
1.      Dikarenakan tujuan utamanya untuk mempengaruhi pembaca, paragraf persuasif memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.
2.      Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
3.      Paragraf persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.
4.      Paragraf persuasif  biasanya menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.

C.    Jenis-jenis
Teks persuasif dapat digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya adalah :
1.      Persuasif Politik
Persuasif politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan.
2.     Persuasif pendidikan
Persuasif pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
3.     Persuasif advertensi
Persuasif iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu.
4.     Persuasif propaganda
Persuasif propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.

D.    Kaidah Kebahasaan
Kaidah-kaidah kebahasaan yang menandai teks persuasif itu di antaranya sebagai berikut.
1.      Menyajikan sejumlah fakta dan pendapat.
2.      Menggunakan pernyataan-pernyataan bujukan.
3.      Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
4.      Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif.
5.      Menggunakan kata-kata kerja mental.
6.      Mengunakan kata ganti kita

E.     Struktur
Teks Persuasif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antarbagiannya disusun secara sistematis dan saling berhubungan. Bagian-bagian yang merupakan struktur pembangun teks persuasif tersebut adalah:
1.      Pengenalan isu
Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
2.      Rangkaian argumen
Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu. Kehadiran argumen ini berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.
3.      Pernyataan ajakan
Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasif yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat.
4.      Penegasan kembali
Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.



F.     Contoh
HINDARILAH ROKOK MESKIPUN SEBATANG

Rokok mengandung bahan dan Zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dimana 200 diantaranya beracun.
Semakin besar isi kandungan Tar dan Nikotin dalam sebatang rokok, Maka semakin besar dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif diantaranya adalah penyakit jantung, kanker serta impoten. Selain itu gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.
Karena dampak negatifnya begitu besar maka hindarilah rokok, jika kita telah menghindari diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara selain itu juga kita tidak merugikan orang lain.

Contoh Teks Beserta Struktur

Judul
HINDARILAH ROKOK MESKIPUN SEBATANG
Alinea pembuka
Rokok mengandung bahan dan Zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dimana 200 diantaranya beracun.
Alinea penjelas
Semakin besar isi kandungan Tar dan Nikotin dalam sebatang rokok, Maka semakin besar dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif diantaranya adalah penyakit jantung, kanker serta impoten. Selain itu gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.
Alinea penutup
Karena dampak negatifnya begitu bear maka hindarilah rokok, jika kita telah menghindari diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara selain itu juga kita tidak merugikan orang lain.


Minggu, 21 Januari 2018

Cerita Rakyat dan Dongeng dari Lampung Asal Muasal daerah Way Linti

Cerita Rakyat dan Dongeng dari Lampung Asal Muasal daerah Way Linti

Zaman dahulu, ada seorang kepala desa muda yang memimpin sebuah desa di Lampung. Kepala desa tersebut bernama Arya. la memimpin desa dengan arif dan bijaksana seperti mendiang ayahnya dulu yang juga merupakan pemimpin di desa itu. Sayangnya, desa itu mengalami kekeringan. Air sangat sulit dicari sehingga harganya mahal.

Di desa lain, ada seorang kepala desa yang memiliki seorang gadis yang cantik jelita dan baik hati bernama Linti.

Arya banyak mendengar tentang kecantikan dan kebaikan Linti. la pun berniat meminangnya. Hal ini disampaikan Arya kepada ibunya.

Dengan senang hati, ibunya mempersiapkan diri untuk pergi ke desa tempat Linti tinggal untuk melamar gadis itu. Ternyata, lamaran Arya disambut baik oleh keluarga Linti. Akhirnya, mereka menyelenggarakan pernikahan yang meriah.

Saat pesta berlangsung, muncullah seorang kakek tua. Secara tiba-tiba kakek itu berkata kepada Arya, "Desamu akan terlepas dari kekeringan jika kepala desa berkorban dan setia."

Arya bingung mendengar ucapan kakek itu, “Apa maksud, Kakek?"

Kakek tersebut tidak menjawab dan tiba-tiba menghilang. Arya terngiang- ngiang kata-kata kakek itu dan bertanya-tanya dalam hati.

Setelah menikah, Linti tinggal di desa Arya. Karena desa ayah Linti tidak mengalami kekeringan, ayah Linti memerintahkan untuk mengirimkan air ke desa menantunya. Desa Arya dipasok air oleh desa ayah Linti selama berbulan- bulan. Rakyat sangat senang, karena pernikahan pemimpin mereka ternyata membawa berkah.

Setelah berbulan-bulan memberikan bantuan air, desa Linti akhirnya juga mengalami kekeringan, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk memberikan bantuan air ke desa tempat Arya dan Linti tinggal.

Suatu malam, Arya bermimpi didatangi oleh kakek tua yang pernah datang saat pesta pernikahannya dulu.

"Nak, jika kau ingin desamu kembali makmur dan tidak kesulitan air, istrimu harus mengorbankan seluruh perhiasannya dan letakkanlah perhiasan itu di lubang dasar sungai yang kering. Kamu juga harus setia kepada istrimu itu."

Arya terbangun. Lalu ia menceritakan mimpinya kepada ibunya.

"Apa maksud mimpi itu dan apa yang harus aku lakukan, Bu?" tanya Arya.

"Itu sebuah pertanda, Nak. Sampaikanlah dengan baik kepada istrimu. la harus berkorban dan kau harus setia kepadanya:"

Meskipun berat, hal ini diceritakan juga kepada istrinya. "Aku rela berkorban jika ini yang terbaik untuk kepentingan rakyat kita, Kanda" ujar Linti.

Beberapa hari kemudian, acara pengorbanan dilaksanakan. Rakyat datang membawakan berbagai macam sesaji. Linti bersiap untuk meletakkan seluruh perhiasannya di dasar sungai.

"Aku rela mengorbankan semua perhiasan yang aku punya dan berjanjilah untuk setia kepadaku, Kanda," ujarnya Linti.

Linti berjalan sambil membawa sesaji berupa perhiasan miliknya. Setelah meletakkan perhiasan di lubang dasar sungai yang kering, tiba-tiba Linti menghilang. Arya dan para warga ikut turun ke dasar sungai mencari Linti, tetapi mereka tidak menemukan apa pun. Linti menghilang bersama sesaji yang dibawanya.

Arya dan ibunya sangat sedih, karena kehilangan Linti. Mereka meneteskan air mata melihat pengorbanan Linti yang sedemikian besar untuk rakyat. Arya berteguh hati akan setia selamanya kepada Linti.

Semua menunggu. Senja mulai berganti malam. Karena telah Ielah, mereka rnulai beranjak untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba, menyemburlah air dari dalam tempat Linti menghilang. Airnya sangat deras dan jernih. Akhirnya, air di sungai kering itu mengalir lagi setelah puluhan tahun. Untuk mengenang pengorbanan Linti, sungai itu dinamakan Way Linti.



Pesan moral dari Cerita Rakyat dan Dongeng Lampung : Asal Usul Way Linti adalah kamu harus mau berkorban untuk kepentingan banyak orang. Selain itu tepatilah janji yang telah diucapkan.