Selasa, 30 Januari 2018

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN PEROKOK PASIF

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN SISTEM PERNAPASAN
PEROKOK PASIF

Pernahkah anda merokok? Tahukah anda merokok dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan sistem pernapasan? Bagaimana dampak merokok terhadap sistem pernapasan?
Merokok tidak hanya berdampak bagi si perokok (perokok aktif) tetapi juga bagi orang yang tidak merokok namun menghirup asap rokok (perokok pasif). Banyak pakar kesehatan yang membuat pernyataan bahwa perokok pasif memiliki resiko mendapatkan penyakit berbahaya tiga kali lebih besar daripada perokok aktif. Pernyataan ini tentu saja tidak berarti bahwa perokok pasif sebaiknya menjadi perokok aktif agar resiko mendapatkan penyakit menurun. Namun, hal ini justru harus dijadikan perhatian bagi perokok aktif bahwa bahaya dari perilaku merokok mereka ternyata bisa menjangkiti keluarga tercinta. Bagaimana perokok pasif bisa mendapatkan dampak yang lebih berbahaya walaupun mereka tidak merokok secara langsung?
Pakar kesehatan mengklaim bahwa dari 100 persen bahaya dari asap rokok, hanya 25 persen yang dirasakan oleh perokok aktif mengingat adanya filter pada ujung batang rokok. Sementara itu 75 persen sisa bahaya justru didapatkan oleh perokok pasif karena terpapar asap rokok secara langsung. Asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif memiliki setidaknya 4000 senyawa kimia berbahaya layaknya sianida, tar, arsenik, benzene, dan berbagai senyawa berbahaya lainnya. Dengan menghirup berbagai senyawa kimia berbahaya, maka perokok pasif tentu saja berpotensi mendapatkan penyakit-penyakit yang mengerikan.
Perokok pasif tentu berpotensi mendapatkan penyakit yang berhubungan dengan gangguan pernafasan layaknya asma atau kanker paru-paru. Asma, sulit, bernafas, hingga batuk berkepanjangan beresiko didapatkan para perokok pasif. Disamping itu, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh asap rokok yang tidak sengaja dihirup perokok pasif. Sebuah data bahkan menunjukkan bahwa 20-30 persen penderita kanker paru-paru di dunia ternyata adalah perokok pasif. Selain itu, perokok pasif juga beresiko mendapatkan serangan jantung atau stroke secara mendadak karena darah yang terpapar kandungan asap rokok cenderung menjadi lebih lengket dan memicu penyumbatan pada pembuluh darah.

Berbagai penelitian tentang rokok telah membuktikan bahwa bahan kimia yang terkandung dalam rokok bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit pada sistem pernapasan, misalnya jantung koroner, bronkitis kronis, asma, amfisema, strok, serta dapat memudahkan terjangkinya AIDS.
Hal ini dikarenakan merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Akibatnya, terjadi perubahan anatomi pada saluran pernapasan, sehingga menimbulkan perubahan fungsi paru-paru.
Adapun tiga bahan utama dalam asap rokok yang paling berbahaya bagi kesehatan yaitu sebagai berikut.
Nikotin, adalah cairan bening yang menjadi kecoklatan jika terpapar udara. Dalam jumlah kecil nikotin mempunyai pengaruh menenangkan, tetapi dapat menyebabkan radang saluran pernapasan. Dalam jumlah besar nikotin sangat berbahaya, misalnya 20-50 mg nikotin dapat menyebabkan pernapasan terhenti. Pengaruh lainnya adalah dapat menaikkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan dapat menyebabkan ketagihan.
Karbon monoksida, adalah gas beracun yang tidak berbau. Asap rokok mengandung CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm. Daya afinitas (daya ikat) CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi dari pada afinitas oksigen terhadap hemoglobin. Akibatnya, bila manusia menghirup udara yang mengandung CO dengan konsentrasi tinggi akan menyebabkan darah kekurangan oksigen bahkan kehabisan oksigen. Akhirnya dapat mengakibatkan kematian karena darah hanya mengikat CO dalam bentuk COHb. Efek selanjutnya dapt menyebabkan jaringan pembuluh darah menyempit dan mengeras yang akhirnya dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Bila karbon monoksida digabung dengan nikotin dapat mengakibatkan para perokok menderita penyakit penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Tar, merupakan komponen sisa dari asap rokok sesudah nikotin jika tetesan-tetesan cairannya dihilangkan. Dalam sebatang rokok dapat menghasilkan 10-30 mg tar. Tar dapat menyebabkan risiko terhadap timbulnya kanker (karsinogenik).
Selain 3 bahan utama tersebut, dalam asap rokok juga mengandung zat-zat kimia berbahaya lainnya seperti hidrogen sianida, senyawa hidrokarbon, amonia, keton, aldehida, benzopiren, kadmium, dan fenol.

Jenis Paparan
Asap rokok memiliki efek yang sama pada sistem pernapasan tidak peduli bagaimana tertelan. Pengguna tembakau sendiri menghirup asap utama melalui asap rokok dan bekas di udara. Bernapas dengan sejumlah asap rokok akan meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Orang dewasa dan anak-anak dapat menghirup udara asap rokok, dan wanita hamil dapat menularkan ke bayi mereka yang sedang berkembang. Partikel beracun yang menempel pada pakaian dan rambut perokok dapat mencemari lingkungan dalam ruangan debu. Anak-anak sangat rentan terhadap partikulat ini.
Efek pada Respirasi
Iritasi tenggorokan dan bronkial terjadi karena menghirup pertama atau bekas asap rokok. Seiring waktu, bronkus dan paru-paru perokok menjadi timbul bekas luka. Masalah kesehatan seperti bronkitis kronis dan emfisema dapat membatasi respirasi. Ini penghalang bernapas mencegah oksigen yang cukup masuk aliran darah ke jantung. Aterosklerosis akibat merokok juga dapat mempersempit pembuluh darah paru yang membawa darah beroksigen ke jantung. Hal ini semakin mengurangi jumlah oksigen yang dipompa ke seluruh tubuh.
Efek pada Imunitas
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 karsinogen. Dosis harian menimbulkan risiko perokok untuk kanker sistem pernapasan, hingga kemungkinan terkena kanker paru-paru 20 kali lebih besar dari normal. Merokok diketahui menyebabkan kanker mulut, laring, tenggorokan, dan paru-paru darah.
Identifikasi
Gejala iritasi sistem pernafasan dari pertama atau asap rokok termasuk batuk, mengi, dahak dan sesak napas. Penurunan pernapasan dapat diindikasikan dengan sering infeksi seperti bronkitis akut dan pneumonia. Bronkitis kronis ditandai dengan “batuk harian perokok”.
Peringatan
Karena masalah kesehatan pernapasan datang perlahan-lahan, orang yang terkena asap rokok mungkin tidak mencari pengobatan sampai penyakit serius telah dikembangkan. Bronkitis kronis dan emfisema, yang keduanya dapat menyebabkan kematian, juga dapat menyebabkan gagal jantung dan kondisi cardiopulmonary yang berpotensi fatal lainnya.
Sistem pernafasan yang akan menerima dampak akibat asap rokok antara lain :
Efek Merokok Terhadap Mulut, Laring dan Faring
Gas panas dan partikular yang dihirup saat merokok dapat menghisap jaringan dan selaput lendir yang terdapat pada mulut, laring dan faring. Daerah ini mengalami iritasi yang terus menerus akibat merokok dan penggunaan tembakau dapat membuat suara serak, batuk dan mengi karena peradangan.
Hasil laporan dari National Institutes of Health, asap rokok mengandung lebih dari 60 senyawa penyebab kanker. Ahli bedah umum AS telah menghubungkan dengan kanker mulut, laring dan faring akibat penggunaan tembakau.
Efek Merokok Terhadap Bronkus
Pengaruh Rokok Terhadap Sistem PernafasanBahan kimia dan partikular dari penggunaan tembakau berlanjut ke bronkus, saluran udara yang menuju paru-paru. Asap rokok mempengaruhi fungsi silia, bulu-bulu kecil yang berperan untuk membersihkan puing-puing agar saluran udara tetap bersih. Bila silia rusak dan tidak berfungsi lagi, kelebihan lendir dan benda asing dapat menyumbat ruang bronkus.
American Lung Association (ALA) menghubungkan bahwa gejala bronkitis kronis timbul untuk mengkompensasi masalah kesehatan ini. Seringnya batuk dan pengusiran dahak menunjukan sebagai gejala pertama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Efek Merokok Terhadap Kesehatan Paru-Paru
Alveoli pada paru-paru yang terkena asap rokok akan kehilangan fungsinya dalam mentranformer oksigen ke darah. Tahap kedua dari COPD ini adalah timbulnya emfisema yang ditandai dengan sesak nafas dan kesulitan saat menghembuskan nafas, menurut catatan ALA.

Efek dari merokok juga berpengaruh terhadap pembuluh darah paru. Penggunaan tembakau dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah, bila arteri pembuluh darah antara paru-paru dan jantung terkena dampak dari asap rokok dapat menyebabkan aritma atau gangguan irama jantung, gagal jantung, gagal ginjal,  pembekuan darah dan emboli paru, yang semuanya bisa berakibat fatal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar